KEUTAMAAN PUASA PADA TENGAH BULAN
(PURNAMA)"
"Bulan Purnama" bagi seorang Muslim merupakan fenomena
dan menjadi suatu hari yang sangat istimewa."
Seorang Muslim diberi kesempatan untuk beramal ibadah yang
mendapakan tempat istimewa, dan melaksanakannya dengan
sepenuh hati.
Apa itu? Shaum Ayyamul bidh (terjemahan
kasar: "puasa" hari putih/terang ).
Mengapa "puasa" ini begitu istimewa? Ada beberapa Alasan
mengapa "puasa" ini terasa begitu istimewa, antara lain:
Bahwa "puasa" ini memiliki ganjaran yang sangat besar di
sisi Allah, sudah tentu kita sebagai umat muslim akan rugi jika
melewatkannya.
"Puasa Tengah Bulan" ini memiliki
keutamaan sebagaimna dijelaskan dalam beberapa hadits/
Sunnah Rasul.
Keutamaan "Puasa Tengah Bulan" (Hari-hari "Bulan
Purnama"), yaitu pada per"tengah"an "Bulan" Hijriyah,
adalah:

1. Rasulullah SAW berpesan 3 hal jangan sampai ditinggalkan
selama hidup : "Puasa" 3 hari setiap "bulan" (per"tengah"an
"bulan" Hijriyah), shalat Dhuha, dan shalat Witir sebelum
tidur'. (HR.Muslim)

2. Rasulullah SAW bersabda : Jika kamu "puasa" 3 hari dalam
se"bulan" (per"tengah"an "bulan" Hiriyah), maka
"puasa"lah pada tanggal 13, 14, 15 pada "bulan" itu
("bulan" Hijriyah)'. (HR.Tirmidzi)

3. Rasulullah SAW bersabda : "Puasa" tiap "bulan" 3 hari
(per"tengah"an "bulan" Hijriyah), bagaikan "puasa" selama
hidup (sepanjang masa)'. (HR.Bukhari dan Muslim)

Sangat luar biasa?
Tunggu apa lagi, tandai kalender anda pada
tanggal-tanggal 13, 14 dan 15 pada "bulan" Hijriyah atau
pasang reminder di HP dan niatkan untuk melakukan "puasa"
ini setiap "bulan"nya.
Bagaimana kalau terlewat atau lupa, atau hari tersebut jatuh
pada hari yang tidak diperbolehkan "puasa" misalnya…dan
apakah harus di tiga hari tersebut?
Mu'adzah Al-Adawiyyah menceritakan bahwa ia pernah
bertanya kepada Aisyah ra., "Apakah Rasulullah saw.
ber"puasa" tiga hari setiap "bulan"?" Aisyah menjawab,
"Ya." Saya bertanya, "Dari bagian "bulan" mana beliau
ber"puasa"?" Aisyah menjawab, "beliau tidak peduli dari
bagian mana beliau ber"puasa"." (h.r. Muslim)

Imam Nawawi berpendapat bahwa tidak ada pengkhususan di
hari berapa "puasa" sunah 3 hari setiap "bulan"nya. Dan

Yusuf Qardhawi dalam fiqh "puasa" juga berpendapat bahwa
perbedaan hadits dalam menetapkan hari- hari "puasa"
menunjukkan adanya toleransi.
Setiap muslim boleh saja
ber"puasa" di awal "bulan", "tengah bulan", atau akhir
"bulan", sesuai dengan kemudahan dan kesempatan yang ia
miliki.
Tapi kembali kata imam Nawawi, dalam hadits lain
dijelaskan bahwa yang paling utama adalah di hari ke -13, 14,
dan 15 , seperti  dalam hadist:
"Wahai Abu Dzarr, jika engkau ingin ber"puasa" tiga hari
dari salah satu "bulan", maka ber"puasa"lah pada hari
ketiga belas, empat belas, dan lima belas." (HR. At Tirmidzi)

Nah , jangan bingung lagi! Segera tandai kalender anda
sebagai pengingat bahwa pada tanggal-tanggal tersebut anda
akan menunaikan ibadah "puasa" sunah yaitu "Puasa
Tengah Bulan".
Wah kalau kita berbicara tentang hikmah pasti akan sangat
banyak sekali hikmahnya.
Apalagi suatu amalan yang
memiliki ganjaran dan keistimewaan seperti ini.
Tidak akan
sampai rasanya pikiran kita untuk melihat hikmahnya satu-
persatu.
Salah satu hikmahnya adalah datang dari penelitian
fenomenal seorang Psikolog dari Amerika Serikat bernama
Arnold Lieber pada tahun 70-an.
Bahwa perilaku manusia pada
saat "bulan purnama" akan berubah menjadi lebih buruk
daripada biasanya.
Terlepas dari segala kontroversi dan benar
atau tidaknya penelitian tersebut. Ketika ilmu sains modern
mengungkapkan adanya kelabilan emosi manusia saat "bulan
purnama", Islam telah menganjurkan untuk melaksanakan
"puasa" tepat saat munculnya sang "bulan purnama".
Islam
telah memberi jalan pada umatnya agar tidak terkena pengaruh
kelabilan emosi yang terjadi pada tanggal tersebut.
Rasulullah
menganjurkan kita ber"puasa", agar hati kita selalu terjaga
dari amarah, nafsu, dan segala sifat buruk lain yang cendrung
lebih meluap pada saat itu dibanding saat-saat lainnya.
Dengan
kata lain "Puasa" yang umat muslim kenal sebagai pengendali
hawa nafsu dan syahwat ini, seakan ditempatkan begitu pas
pada saat potensi berbuat keburukan sedang dalam potensi
tertingginya.
Kebetulan? Pastinya tidak dong. Barangkali
memang ini rahasianya mengapa kita disunahkan "Puasa"
pada saat "Bulan Purnama". Wallahu'alam....
Sumber: apandin.wordpress.com
Info menarik klkik » goo.gl/fDfzjR

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top